Penyerang Persis Solo, Diego Mendieta, meninggal dunia karena sakit dalam usia 32 tahun di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo, Selasa (4/12/2012) dini hari, setelah dirawat beberapa hari.
Menurut Pasoepati.net, Diego mengalami masalah kesehatan sejak November lalu dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan.
Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
Menurut Pasoepati.net, Diego mengalami masalah kesehatan sejak November lalu dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan.
Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
Salah satu hal yang membuat pengobatan Diego terputus-putus itu adalah karena kurangnya biaya. Menurut Tribunnews, sejak sakit hingga meninggal, Diego belum menerima gaji. Beberapa teman membantu biaya pengobatannya. Pasoepati juga melakukan penggalangan dana untuk perawatan Diego dengan menggelar nonton bareng pertandingan tim nasional Indonesia di ajang Piala AFF 2012.
Selama menjalani perawatan, Diego ditemani oleh rekannya, Arum. Menurut Arum, Diego beberapa kali mengatakan ingin pulang ke Paraguay dan meminta Arum mengurus kepulangannya ke Paraguay.
Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudiatmo, telah menyelesaikan biaya perawatan Diego dan mengurus pemulangan jenazah ke Paraguay. "Untuk peti matinya juga khusus. Semua sudah diurus," ujar Rudi seperti dikutip Antara.
Diego Mendieta lahir di Paraguay pada 13 Juni 1980. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang semuanya tinggal di Paraguay
Selama menjalani perawatan, Diego ditemani oleh rekannya, Arum. Menurut Arum, Diego beberapa kali mengatakan ingin pulang ke Paraguay dan meminta Arum mengurus kepulangannya ke Paraguay.
Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudiatmo, telah menyelesaikan biaya perawatan Diego dan mengurus pemulangan jenazah ke Paraguay. "Untuk peti matinya juga khusus. Semua sudah diurus," ujar Rudi seperti dikutip Antara.
Diego Mendieta lahir di Paraguay pada 13 Juni 1980. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang semuanya tinggal di Paraguay
sumber: http://bola.kompas.com/read/2012/12/04/12190414/Penyerang.Persis.Diego.Mendieta.Tutup.Usia
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link aktif pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !